Selasa, 17 Januari 2012

Merancang dan melakukan Penilaian Formatif

MERANCANG DAN MELAKUKAN PENILAIAN FORMATIF
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah membuat perencanaan. Perencanaan ini penting karena turut mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya, bahkan turut pula mempengaruhi efisiensi evaluasi secara menyeluruh. Perencanaan yang sistematis , teliti dan menyeluruh akan dapat meningkatkan kualitas tes. Di sini sebelum guru menyusun tes harus membuat perencanaa- perencanaan yang cermat, baik dari perencanaan isi maupun perencanaan dalam pelaksanaannya.
Dengan demikian, perencanaan evaluasi perlu dirimuskan secara jelas operasional, dan spesifik sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.
  1. Penyusunan layout
Layout atau kisi-kisi soal adalah susunan dan gambaran distribusi item berupa matriks yang berisi spesifikasi berbagai topic atau satuan bahasan yang merupakan acuan penulis soal, sehingga siapapun yang menulis soal akan mengasilkan soal yang isi dan tingkat kesulitanya relative sama. Matriks kisi-kisi soal terdiri atas dua jalur, yaitu kolom dan baris. Kolom menyatakan standar kompetensi, komtetensi dasar, materi pokok, indicator, jenis tagihan, bentuk soal. Ada tiga langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes dalam system penilaian berbasisi kompetensi dasar yaitu :
  1. Merumuskan kompetensi dasar
  2. Menulis materi pokok, ruang lingkup (scope) dan perbandingannya
  3. Menentukan indicator
  4. Menentukan jumlah soal
  5. Bentuk alat evaluasi
  6. Matra (domain) yang akan diukur
  7. Tingkat kesulitan item (difficulty indek) dan perbandingannya.
  8. Uji coba
Jika suatu alat tes telah disusun dengan baik, maka perlu diujicobakan terlebih dahulu dilapangan. Maksudnya untuk melihat mana yang perlu dirubah, diperbaiki, atau mungkin dibuang dan manakah yang baik yang dipergunakan selanjutnya.
Alat tes yang baik adalah alat tes yang sering mengalami ujicoba dan mengalami revisi, yang didasarkan atas analisis empiris dan rasional. Analisis empiris maksudnya untuk mengetahui kelemahan-kelemahan suatu item yang digunakan. Sedangkan analisis rasional dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap item. Dan tentunya jika kita ingin mengujicobakan suatu alat tes, maka kita harus memperhatikan langkah-langkah yang dapat dijadikan pedoman dalam melakukan ujicoba tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar