Melakukan Analisis Pembelajaran

Melakukan Analisis Pembelajaran.
Salah satu langkah yang harus dilakukan dalam mendesain pembelajaran  dengan menggunakan model Dick and Carey adalah melakukan analisis pembelajaran. Pertanyaannya adalah mengapa dilakukan analisis pembelajaran ? Dengan analisis pembelajaran akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan (sub ordinate skills). Jadi posisi analisis pembelajaran dalam keseluruhan desain pembelajaran merupakan perilaku prasyarat, sebagai perilaku yang menurut urutan gerak fisik berlangsung lebih dulu, perilaku yang menurut proses psikologis muncul lebih dulu atau secara kronologis terjadi lebih awal sehingga analisis ini merupakan acuan dasar dalam melanjutkan langkah-langkah desain berikutnya.
Dick and Carey (1985) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran yang telah diidentifikasi perlu dianalisis untuk mengenali keterampilan-keterampilan bawahan (sub ordinate skills) yang mengharuskan anak didik belajar menguasainya dan langkah-langkah procedural bawaan yang ada harus diikuti anak didik untuk dapat belajar tertentu.
Gagne, Briggs, dan Wager (1988) mengemukakan bahwa tujuan analisis pembelajaran adalah untuk menntukan keterampilan-keterampilan yang akan dijangkau oleh tujuan pembelajaran, serta memungkinkan untuk membuat keputusan yang diperlukan dalam urutan mengajar. Sedangkan Atwi Suparman (1991) mengemukakan bahwa analisis intruksional adalah proses menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang tersusun secara logic dan sistematis. Dengan melakukan analisis pembelajaran ini, akan tergambar susunan perileku khusus yang paling awal sampai yang paling akhir.
Untuk menemukan keterampilan-keterampilan bawahan yang bersumber dari tujuan pembelajaran digunakan pendekatan hierarki. Mengapa harus menggunakan pendekatan hierarki ? karena anak didik dituntut harus mampu memecahkan masalah atau melakukan kegiatan informasi yang tidak dijumpai sebelumnya, seperti mengklasifikasi dengan ciri-cirinya, menerapkan dalil  atau prinsip untuk memecahkan masalah.
Menganalisis sub ordinate skills  sangatlah diperlukan, karena apabila keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak diajarkan maka banyak anak didik tidak akan memiliki latar belakang yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebaliknya, apabila keterampilan bawahan berlebihan, pembelajaran akan memakan waktu lebih lama dari semestinya, dan keterampilan yang tidak perlu diajarkan malah mengganggu anak didik dalam belajar menguasai keterampilan yang diperlukan.
Cara yang digunakan untuk mengidentifikasi sub ordinate skills adalah dengan cara memilih keterampilan bawahan yang berhubungan langsung dengan ranah tujuan pembelajaran. Biasanya unuk mata pelajaran tertentu, keseluruhan tujuan merupakan keterampilan intelektual. Teknik analisis keterampilan bawahannya menggunakan pendekatan heararki, yaitu dengan memilih apa yang harus dikuasai dan dilakukan oleh anak didik sehingga dengan usaha pembelajaran sesedikit mungkin untuk dipelajari atau dikuasai melalui belajar.  
Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa.
Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa dalam pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk alam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bias berupa bakat, motivasi belajar, gaya belajar. Kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal.
Untuk mengungkap kemampuan awal, dapat dilakukan dengan pemberian tes dari tingkat bawah atau tes yang berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Sedangkan minat, motivasi, kemampuan berfikir, gaya belajar dan lain-lainnya dapat dilakukan dengan bantuan tes baku yang telah dirancang oleh para ahli.

DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta : Bumi Aksara, 2008.
Atwi Suparman, Desain Instruksional, Jakarta : PAU-PPAI, Ditjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Hamzah B. Uno. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta : Bumi Aksara, 2008 hlm. 89.